Dulu, saya tidak pernah tertarik mengumpulkan barang-barang koleksi. Teman-teman saya banyak yang hobi mengumpulkan action figure, sepatu atau topi. Saya dulu paling banter ngumpulin buku komik atau novel. Namun, sejak bersentuhan langsung dengan sepak bola Eropa selama tinggal di Swiss pada tahun 2011-2013, saya sedikit berubah.
Saya jadi senang mengoleksi jersey bola. Sebenarnya kegemaran ini sudah tidak spesial, karena ada ribuan pengoleksi jersey sepak bola di Indonesia. Cuma, beberapa jersey yang saya koleksi terasa spesial karena berkaitan langsung dengan pengalaman pribadi saya menonton sepak bola di Swiss.
Oke, jersey asli pertama yang saya beli selama tinggal di Eropa adalah jersey Barcelona hitam yang menjadi kostum ketiga mereka pada musim kompetisi 2011-2012. Namun, jersey pertama yang terasa spesial bagi saya adalah jersey BSC Young Boys musim kompetisi 2009-2010 berwarna putih yang saya pesan dari situs penjual jersey bargain, yaitu Classic Football Shirt.
Jersey away Young Boys ini sengaja saya pesan karena dua alasan. Yang pertama karena Young Boys adalah klub kebanggaan kota Bern, kota tempat tinggal saya selama dua tahun di Swiss. Klub ibu kota ini memang jarang terdengar namanya, karena mereka sudah lebih 25 tahun tidak pernah merebut gelar apa pun, baik di kompetisi domestik maupun antar Negara (25 tahun, FTW!). Alasan kedua adalah karena perusahaan yang menjadi sponsor utamanya yang terpasang di bagian depan jersey adalah ‘Westside’, yaitu developer sebuah shopping mall di kota Bern. Nah, selama dua tahun saya tinggal dekat sekali dengan mal Westside, jadi jersey ini sengaja saya beli untuk menjadi memento buat saya.
Yang kedua adalah jersey tim nasional Swiss. Yes, jersey ini juga saya beli dengan harga bargain di website Sports Direct. Saya cukup bangga memiliki jersey utama tim nasional Swiss bermerk Puma ini, mengingat selama tinggal di Negara yang terletak di kaki pegunungan Alpen tersebut, tidak terhitung berapa kali saya menonton langsung timnas Swiss bertanding di stadion. Lebih spesial lagi karena Die Nati akan berlaga di Piala Dunia Brasil 2014. Jadi, meski saya hanya akan menjadi penonton layar kaca, saya tetap punya tim nasional untuk didukung. Plus dengan mengenakan baju kebesaran mereka, hehehe.
Yang ketiga adalah jersey yang lumayan langka, yaitu FC Sion. Klub yang juga jarang kedengaran namanya ini berasal dari Kanton (provinsi) Valais di dataran tinggi berbahasa Prancis negara tersebut. Saya sengaja mengejar jersey ini karena pada musim 2012-2013, FC Sion dibela oleh salah satu pemain high-profile asal Italia, yaitu Gennaro Gattuso. Pemain berjuluk ‘Rhino’ alias Si Badak ini menjabat sebagai kapten, bahkan juga sebagai pemain merangkap pelatih Sion. Pengorbanan mengejar jersey ini cukup membuat sesak napas, karena saya harus mengeluarkan kocek lebih dari 90 CHF (dengan kurs Rupiah sekarang, mungkin sekitar Rp 1,2 juta) demi membeli jersey berwarna merah dengan cross putih laksana bendera Swiss plus nama dan nomor punggung Gattuso. Meski demikian, it was worth to buy karena jersey ini lambat laun menjadi langka setelah Gattuso pindah dari klub yang sekarang terancam degradasi ini.
Terakhir adalah jersey yang saya idam-idamkan sejak lama, yaitu jersey FC Basel untuk musim kompetisi 2012-2013. Jersey ini terasa istimewa karena selama mengidamkannya, saya hanya bisa menggigit jari karena setelah didiskon pun jersey ini masih tergolong mahal (sekitar 95 CHF). Beruntung, teman saya menemukannya di website Classic Football Shirt dengan harga bargain, sehingga salah satu lembar jersey ini menjadi milik saya. Bukan tanpa alasan saya ngebet ingin memiliki jersey ini. FC Basel, seperti kita ketahui bersama, merupakan klub Swiss dengan sejarah yang sangat panjang, bahkan masih berkaitan sejarah karena dikenal sebagai cikal bakal FC Barcelona. Selain itu, musim 2013-2013 FC Basel mencetak sejarah prestasi tertinggi mereka di kompetisi antarklub Eropa dengan menjadi semifinalis Liga Europa. Maka, memiliki kostum home mereka untuk musim tersebut sudah menjadi harga mati bagi saya.
Begitulah. All these jersey has its own story to me. Every time I miss Switzerland, I just need to open my wardrobe and touch these jerseys. The sentiments will then take me back into those Swiss football days that I will remember with a big smile on my face.